Chapter 18 : Travelling ke Thailand, yuk mampir ke Koh Samui!!

3:59 AM Backpackertambun 1 Comments


Landmark Koh Samui
Koh Samui merupakan Pulau terbesar kedua di Thailand setelah Phuket. Pulau ini terletak di Thailand bagian selatan tepatnya di Provinsi Surat Thani. Pulau ini belum terlalu terkenal di kalangan wisatawan Indonesia jika dibandingkan dengan Phuket dan Krabi. 

Transportasi ke Koh Samui
1. Pesawat

From Skyscanner

Ada beberapa maskapai yang menawarkan penerbangan langsung dari Bangkok ke Koh Samui, contohnya Bangkok Airways dan Thai Airways. Tentunya sobat traveller akan merogoh kocek lebih dalam ketika memilih transportasi ini. 

2. Kereta Api

Pic from : www.railway.co.th
Jika sobat traveler memilih menggunakan kereta api, kalian akan berhenti terlebih dahulu di Surat Thani. Perjalanan kemudian akan dilanjutkan dengan menggunakan Minivan / Bus dan Kapal Ferry. Sobat traveler bisa memilih jam keberangkatan sesuai dengan kebutuhan. Kereta dengan jam keberangkatan malam merupakan kereta yang paling banyak dipilih, karena sobat traveler bisa menghemat biaya penginapan. Disini sobat traveler bisa memilih sleeper train atau seat train. Kalian bisa membeli tiket langsung di Stasiun Hua Lamphong Bangkok (stasiun keberangkatan) ataupun melalui situs online yang telah disediakan oleh pemerintah Thailand. Untuk mengetahui informasi mengenai transportasi kereta, sobat traveler bisa mengakses www.seat61.com


Pic From : www.busonlineticket.co.th
3. Bus atau Minivan


Our Bus

Transportasi ini merupakan transportasi yang paling populer dikalangan  traveler berbudget rendah. Selain harganya yang murah, bus yang digunakan merupakan bus tingkat dengan beberapa fasilitas hiburan. Transportasi inilah yang saya dan teman-teman gunakan. Kami mendapat harga 600 Baht/orang (Rp 240.000,00). Tiket tersebut sudah include dengan kapal ferry dari Donsak Pier (Surat Thani) ke Nathon Pier (Koh Samui). Total perjalanan dari Bangkok ke Koh Samui adalah 15jam.


Our Bus (2)
Ferry to Koh Samui

Objek wisata yang saya dan teman-teman kunjungi 
1. Wat Plai Laem


Wat Plai Laem
Wat Plai Laem merupakan salah satu kuil di Koh Samui yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Kuil ini masih aktif karena masih digunakan untuk tempat ibadah oleh masyarakat sekitar. Kuil ini terkenal dengan Patung Dewi Kwan Im (Guan Yin). Sobat traveler tidak dikenakan biaya untuk memasuki area Wat Plai Laem.


Wat Plai Laem (2)
Dewi Kwan Im
Wefie with Dewi Kwan Im
2. Big Buddha (Wat Phra Yai)


Big Buddha
Wat Phra Yai merupakan landmark dari Koh Samui yang tidak boleh terlewatkan untuk dikunjungi. Patung bertinggi 12 meter ini, terletak di tepi Pantai sehingga tempat ini merupakan salah satu spot terbaik untuk menikmati matahari terbenam. Sama halnya dengan Wat Plai Laem, sobat traveler tidak perlu membayar untuk berkunjung kesini.


Wefie with Big Buddha
View from Big Buddha
3. Sunset View Point


Sunset View Point
Sunset View Point terletak sangat dekat dengan lokasi Big Buddha. Alternatif lain untuk sobat traveler yang mencari lokasi sunset di Koh Samui. Kalian bisa melihat lokasinya disini. Di tempat ini, sobat traveler dapat menikmati sunset sambil melihat pemandangan bukit, perahu nelayan serta pesawat yang akan mendarat (lokasi juga berdekatan dengan Koh Samui Airport).  


Me at Sunset View Point
Wefie at Sunset View Point
4. Angthong National Marine Park


Mu Koh Angthong
Mu Ko Angthong atau yang sering disebut Angthong National Marine Park merupakan salah satu taman nasional yang dimiliki oleh Thailand. Banyak travel agent yang menyediakan one day trip ke Angthong. Harga yang diberikan sekitar 1000-2500 Baht. Namun saya dan teman-teman mendapat harga yang lebih murah yaitu 800Baht/orang (Rp 320.000,00) tanpa kayaking. Sobat traveler harus pandai menawar untuk mendapat harga semurah mungkin. Untuk informasi mengenai Angthong National Marine Park sudah saya tulis di blog saya sebelumnya. Sobat traveler dapat membacanya disini : Chapter 2 : Angthong National Marine Park


On the boat
At the Island
From the top view
At Emerald Lake
Happy Backpacking!! -Arie Budi-

1 comments:

Chapter 17 : Danau Biru dan Kandang Godzilla di Tangerang

5:18 AM Backpackertambun 6 Comments


Kandang Godzilla (Pic by : @deddyutama)
Bagi sobat traveler yang mencari destinasi wisata yang tidak jauh dari Jakarta dan harganya terjangkau, kalian bisa pergi ke Tangerang. Kota yang dijuluki sebagai Kota Seribu Industri ini memiliki objek wisata yang lagi hits di kalangan wisatawan. Apa sajakah itu?

1. Danau Biru Cisoka

Danau Biru Cisoka
Danau ini terletak di Desa Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten. Perjalanan dari Jakarta akan memakan waktu sekitar 1,5 - 2 jam dengan kendaraan pribadi. Danau ini terbentuk dari bekas galian pasir yang sudah tidak beroperasi selama dua tahun. Lubang bekas galian kemudian terisi air hujan sehingga terbentuklah sebuah danau. Warna airnya yang biru membuat warga sekitar menjuluki danau ini sebagai danau biru.

Danau Biru Cisoka (2)
Untuk masuk ke lokasi wisata, sobat traveler hanya membayar biaya parkir saja. 10ribu untuk mobil dan 5ribu untuk motor. Terdapat dua danau di area ini yaitu danau yang berada disebelah kanan pintu masuk dengan air berwarna biru dan danau yang berada di sebelah kiri dengan air yang cenderung berwarna hijau. Sobat traveler juga bisa menikmati keindahan danau dengan menyewa perahu yang tersedia dengan harga 20ribu/orang.

Gate Danau Biru Cisoka
Bermain di samping Danau yang berwarna hijau. (Pic by : @deddyutama)
Keliling Danau Biru dengan menggunakan kapal. (Pic by : @deddyutama)
2. Tebing Koja

Tebing Koja
Tebing ini lebih dikenal dengan sebutan Kandang Godzilla oleh para wisatawan. Mengapa disebut demikian? Hal ini dikarenakan ada salah satu tebing batuan kapur yang bentuknya menyerupai Godzilla. Lokasi Tebing Koja berjarak 6 km dari Danau Biru Cisoka. Sama halnya dengan Danau Biru Cisoka, Tebing Koja juga merupakan lahan bekas tambang pasir yang sudah tidak aktif. Proses penambangan pasir tersebut menyisakan tebing-tebing kapur yang terlihat cantik dan menawan. Untuk melihat Tebing Koja, para wisatawan dikenakan biaya 5ribu/orang.

Memasuki area Tebing Koja, sobat traveler akan dimanjakan dengan pemandangan perkebunan dan sawah yang masih asri. Biasanya banyak terdapat anak warga setempat yang menawarkan diri untuk menemani pengunjung berkeliling dan mengambil foto. Bagi sobat traveler yang bernyali tinggi, kalian bisa berfoto di bagian atas tebing. Namun tetap utamakan keselamatan kalian. Untuk yang takut akan ketinggian, masih banyak spot foto yang bisa diambil, jadi jangan khawatir yaaa!!

Tebing Koja (2)
Mendaki tebing koja. (Pic by : @deddyutama)
View from the top (Pic by : @deddyutama)
Di dalam gua yang ada di Tebing Koja
With friends
Waktu terbaik untuk berkunjung ke Tebing Koja adalah menjelang sunrise dan sunset. Kalian akan mendapatkan hasil foto yang lebih bagus. Namun, tergantung dengan keadaan cuaca saat itu. So, kapan kalian liburan kesini?

There is no sunset (Pic by : @mainiputra)
Happy Backpacking!! -Arie Budi-











6 comments:

Chapter 16 : Berburu sunrise di Angkor Wat

8:14 PM Backpackertambun 5 Comments


Di depan Angkor Wat
Angkor Wat merupakan situs bersejarah di Siem Reap yang telah dinobatkan sebagai World Heritage Site oleh UNESCO. Komplek percandian ini menjadi sangat terkenal ketika salah satu film blockbuster yaitu Tom Raider mengambil beberapa adegan di tempat ini. Ketenaran sebuah film seakan menjadi promosi gratis bagi sebuah tempat wisata. Semenjak itu, banyak turis mancanegara yang berbondong-bondong mengunjungi komplek Angkor Wat.

Saya dan teman-teman berkesempatan mengunjungi tempat ini pada tahun 2016. Pada saat itu harga tiket masuk untuk one day trip masih $20. Namun sekarang tiket masuk ke Angkor Wat naik hampir 2 kali lipat menjadi $38. Untuk paket trip 3 hari, yang semula $40 sekarang menjadi $60 dan weekly ticket naik dari $62 menjadi $72. Kenaikan yang begitu fantastis menurut saya.

Sebelum mengunjungi Angkor Wat, saya telah memesan tuk-tuk untuk membawa saya dan teman-teman berkeliling komplek percandian. Informasi mengenai persewaan tuk-tuk bisa kalian lihat di Tuk-Tuk Chen. Pukul 4 pagi, Chen dan Ayahnya telah menjemput kami di depan hostel. Cukup sulit bagi kami untuk beranjak dari kasur hostel. Namun karena kami ingin melihat sunrise, mau tidak mau kami harus bangun lebih awal.

Udara dingin dan hembusan angin menemani perjalanan kami ke Angkor Wat. Di sepanjang jalan, kami menjumpai banyak wisatawan dengan menggunakan tuk-tuk yang mempunyai tujuan sama dengan kami. Hanya 15 menit kami sampai di lokasi pembelian tiket. Tempat ini ternyata terpisah dengan komplek percandian. Disini sudah banyak wisatawan yang mengantri di loket penjualan. Pembelian tiket tidak bisa diwakilkan, karena para pengunjung akan difoto terlebih dahulu dan foto mereka akan di print out bersama dengan tiket masuk. Jadi didalam tiket masuk akan terpampang foto pengunjung.

Loket pembelian tiket Angkor Wat
Tiket Angkor Wat
Selesei mengurus pembelian tiket, tuk-tuk kami segera meluncur ke destinasi pertama yaitu Angkor Wat. Memasuki kawasan Angkor, kami melihat banyak wisatawan yang sudah berkumpul di spot terbaik untuk mengabadikan moment sunrise. Kamipun langsung mencari tempat untuk bisa mengabadikan moment tersebut.

Matahari mulai menampakkan dirinya, puluhan gambar telah terekam di kamera saya dan teman-teman. Usaha kami tidak sia-sia untuk bangun pagi, kami sangat puas ketika melihat matahari muncul dibalik Angkor Wat.

Spot favorit di Angkor Wat
Sunrise di Angkor Wat
Sunrise di Angkor Wat (2)
Pengunjung di Angkor Wat
Tim Angkor Wat
Memasuki kawasan Angkor, saya melihat banyak ornamen-ornamen yang hampir sama dengan candi-candi yang ada di Indonesia. Pada permukaan dinding di Angkor Wat, terdapat relief makhluk perempuan cantik dengan lekuk tubuh yang sensual, melenggok dengan sikap tangan gemulai dipenuhi dengan perhiasan, kadang hanya digambarkan sederhana namun memiliki kharisma tersendiri. Makhluk perempuan yang digambarkan itu adalah Apsara. Apsara dalam agama Hindu adalah bidadari yang bersemayam di kerajaan. Di salah satu sudut candi ini, saya melihat biksu yang sedang memasangkan gelang yang sudah diberi doa-doa kepada wisatawan yang berkunjung. Para pengunjung bisa memberi fee secara sukarela untuk mendapatkan gelang tersebut.

Di dalam Angkor Wat
Di dalam Angkor Wat (2)
A Monk with blessing bracelet 
Apsara
Di dalam Angkor Wat (3)
Destinasi kedua kami yaitu Ta Prohm Temple. Candi ini tidak dipugar dan dibiarkan dalam kondisi asal sebagaimana candi ini ditemukan. Sehingga para wisatawan bisa melihat akar-akar pohon raksasa yang mencengkeram tubuh candi. Hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Hampir semua wisatawan yang berkunjung ke Ta Prohm Temple pasti berfoto dengan latar belakang akar-akar pohon yang menjulang di tubuh candi. Runtuhan-runtuhan tubuh candipun lebih banyak ditemui disini dibandingkan di Angkor Wat.

Ta Prohm Temple (1)
Ta Prohm Temple (2)
Ta Prohm Temple (3)
Ta Prohm Temple (4)
A Monk at Ta Prohm Temple
Ta Prohm Temple (5)
Ta Prohm Temple (6)
Dari Ta Prohm Temple kami berhenti di Bayon Temple. Candi ini merupakan candi yang paling terkenal di Angkor Complex dimana terdapat lebih dari 200 ukiran wajah terpampang diatas menara. Candi ini juga sebagai candi yang paling mewah dan megah di kawasan Angkor. Kami hanya berforto di depan gate Bayon Temple. Kondisi cuaca yang sangat panas dan luasnya area tiap candi membuat tenaga kami terforsir. Kamipun memutuskan kembali ke hostel setelah berfoto di depan gate Bayon Temple. Bagi pecinta sejarah, kalian pasti akan suka ketika berkunjung ke Komplek Angkor Wat. Karena banyak wisatawan mancanegara yang sampai membeli peket 3 days trip untuk mengelilingi Komplek Angkor Wat.

At the gate of Bayon Temple
Happy Backpacking!! -Arie Budi-








5 comments: