Chapter 1 (Part 4) : Bertemu Tom Cruise di Bangkok

1:23 AM Backpackertambun 2 Comments



Pesawat kami ke Krabi akan berangkat pada pukul 18.00, sehingga hari itu  kami mempuyai kesempatan untuk berbelanja lagi di MBK. Sebelum ke MBK, kami sempatkan terlebih dahulu untuk mengunjungi Madame Tussauds yang berlokasi di Siam. Kami hanya berfoto dengan salah satu patung lilin di depan pintu masuk. Kami memutuskan untuk tidak masuk, karena tiket yang ditawarkan lumayan mahal jika membeli langsung di tempat, yaitu 800 Baht. Ada baiknya membeli Early Bird Ticket jika ingin berkunjung ke museum ini. Karena kita bisa mendapatkan diskon 40%, lumayan kan sisanya bisa dibuat belanja oleh-oleh di MBK.

In Madame Tussauds Bangkok
Setelah mengunjungi Madame Tussauds, kami langsung beranjak ke MBK. Lokasi MBK dan Siam sangatlah dekat. Kita bisa mencapainya dengan berjalan kaki. Disana kami mencari apa yang belum kami dapatkan semalam. Anwar dengan cepat mendapatkan apa yang dia inginkan. Sedangkan saya masih bingung mau beli apa untuk Ibu saya. Kami berputar-putar disekeliling tempat itu. Dan akhirnya saya mendapatkan sebuah tas dengan harga yang lumayan murah. Sayapun menyempatkan untuk berfoto dengan sang penjual tas tersebut. 

Bersama dengan salah seorang pedagang di MBK
Barang-barang yang kami caripun sudah kami dapatkan. Itu artinya kami harus segera ke bandara untuk melanjutkan perjalanan ke Krabi. Kami menaiki sebuah kereta dengan tujuan Mochit. Stasiun Mochit adalah sebuah stasiun yang letaknya berdekatan dengan Catuchak Weekend Market, yaitu sebuah pasar besar di Bangkok yang hanya buka dikala weekend. Kami tidak sempat mengunjungi pasar itu, karena kami datang tidak disaat weekend. Setelah sampai di Mochit, kami harus melanjutkan lagi dengan menggunakan bus yang nantinya berhenti di Don Mueang International Airport.

At Don Mueang International Airport
Sesampainya di Don Mueang, kami langsung check in dan segera mencari tempat untuk makan siang. Harga makanan disana sangatlah mahal. Kami memutuskan untuk membeli nasi kotak di sevel dengan harga 42 Baht. Di bandara ini, kami tidak bisa menikmati wifii selayaknya di Suvarnabhumi Airport. Sehingga kami hanya tiduran sambil menunggu waktu boarding.

Pukul 19.25 kami sampai di Krabi International Airport. Kami memesan sebuah bus yang akan mengantarkan kami ke Hotel di dekat pintu kedatangan. Setelah bus penuh dengan penumpang, sang sopir segera mengemudikan kendaraannya. Krabi merupakan kota yang sangat sepi. Sangat berbeda dengan Bangkok dikala malam. Hamparan sawah dan pepohonanlah yang saya lihat di perjalanan. Sampai di tengah kota, bus tersebut berhenti di pangkalannya. Semua penumpangpun turun. Bus itu akan berganti dengan sebuah bus yang lebih kecil agar bisa masuk ke tengah-tengah kota. 

Kami mendapat giliran paling akhir untuk sampai ke hotel. Mungkin karena hotel kami paling susah dicari dibandingkan dengan hotel penumpang lainnya. Malam itu kami menginap di B&B hotel dengan harga 180Baht permalam untuk satu orang. Saya sengaja mengambil hotel itu karena kami akan tiba di Krabi pada saat malam hari. Jadi biar tidak terlalu rugi bayarnya.

Sampai di kamar, kami langsung menaruh tas dan segera keluar mencari paket perjalanan ke Phi-Phi Island untuk keesokan harinya. Waktu itu kami mendapatkan paket tour seharga 1100 Baht include dengan makan siang dan antar jemput ke hotel. 
Phi-Phi Island Tour Package
Kami menyempatkan jalan-jalan menikmati keheningan Krabi di malam hari. Tidak jauh dari hotel, ternyata ada icon dari Kota Krabi, yaitu crab / kepiting. Sayapun berfoto dengan icon tersebut. Malam itu kami juga berkunjung ke salah satu cafe hanya untuk sekedar minum dan memanfaatkan fasilitas Wifii yang tersedia.

With Mr. Crab

Total hari ketiga :
1. Sarapan 30 Baht
2. Aqua 6 Baht
3. Beli wafer di Sevel 10 Baht
4. Bus dari Khaosan Road ke Siam 15 Baht
5. Beli oleh-oleh di MBK 270 Baht
6. Kereta dari Siam ke Mochit 42 Baht
7. Bus dari Catuchak ke Don Mueang 30 Baht
8. Nasi kotak di Sevel 42 Baht
9. Beli aqua di Sevel 5 Baht
10. Bus dari Krabi Airport ke Hotel 90 Baht
11. B&B Hotel 180 Baht
12. Beli aqua di Sevel Krabi 7 Baht
13. Beli roti di Sevel Krabi 15 Baht
14. Beli Tamarine Juice di cafe 40 Baht
15. Phi-Phi Island tour 1100 Baht
      Total : 1882 Baht x 370 = Rp 696.340,00

Chapter 1 (Part5) : Hoping Island in Koh Phi-Phi




2 comments:

Chapter 1 (Part 3) : Bangkok Day-2

1:18 AM Backpackertambun 3 Comments


Alarm dari HPpun berbunyi, itu tandanya saya harus bangun dan siap-siap untuk berwisata keliling Bangkok di hari kedua. Setelah selesei mandi, saya dan Anwar menghampiri hotel dimana ketiga teman saya menginap. Ow ya, kami menginap di hotel yang berbeda. Saya dan Anwar menginap di Soi Samsen, sedangkan ketiga teman saya di Soi Rambuttri. Sebelum memulai perjalanan, kami sarapan terlebih dahulu di Khaosan Road. Tempat ini sangatlah berbeda di pagi hari. Keramaian yang saya lihat di malam hari, tidak saya rasakan lagi di pagi itu. Hanya beberapa penjual makanan dan turis asing yang berlalu lalang di tempat itu.


Setelah selesei sarapan, kami bergegas untuk pergi ke Grand Palace. Tempat wisata pertama yang akan kami kunjungi di hari kedua. Kami pergi dengan menggunakan bis yang sebelumnya kami tanyakan kepada warga sekitar. Dan ternyata, bis tersebut tidak lewat Grand Palace. Sehingga kami harus turun di tengah jalan dan melanjutkan dengan berjalan kaki. Tidak beberapa lama berjalan, kami menemukan National Museum. Kami berniat untuk masuk ketempat itu, tapi sayangnya hari itu bertepatan dengan “Budha Day”, dimana para Budha melakukan ritual sembahyang dan kami tidak diperbolehkan untuk memasuki tempat itu. Akhirnya, kami hanya berfoto dengan latar belakang tulisan National Museum. Disana Dian bertemu dengan salah seorang teacher dari National Museum. Dia menanyakan transportasi yang akan dia pakai untuk perjalanan dia ke Khao Yai di hari berikutnya. Sang teacher menyarankan kami untuk pergi ke Heiha, dimana disana terdapat beberapa agen perjalanan untuk wisata di Thailand. Dia juga menginformasikan bahwa semua tempat-tempat wisata sedang tutup dikarenakan adanya “Budha Day” dan akan buka kembali jam 1 siang. Kamipun pergi ke Heiha terlebih dahulu dengan menggunakan tuk-tuk yang sebelumnya telah dipesan oleh sang Teacher. 

Di depan National Museum

Selama perjalanan ke Heiha, kami berselfie ria dengan menggunakan Tongsis kepunyaan si Rahmah. Kamipun cuek ketika orang-orang dijalan melihati kami berfoto dengan menggunakan Tongsis. Sesampainya di Heiha, kami langsung masuk ke salah satu agen wisata. Disana Dian dan kedua teman saya bertanya-tanya tentang transportasi untuk menuju ke Khao Yai. Mereka juga meminta informasi tentang objek wisata yang ada disana. Namun mereka tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Salah satu pegawai disana menjawab dengan kata-kata yang tidak mengenakkan hati. Disitu si pegawai bilang bahwa pergi ke Khao Yai tidak memungkinkan jika dilakukan cuma satu hari. Menurutnya, itu hanya membuat teman saya capek dan tidak bisa menikmati keindahan Khao Yai sepenuhnya. Kami meninggalkan tempat itu dengan rasa kecewa. Dan si Dian masih agak kesal dengan perlakuan dari pegawai itu. Kami lalu pergi ke hotel Dian dengan menggunakan tuk-tuk yang sebelumnya kami pakai sembari menunggu Grand Palace buka.
 
Berselfie di Tuk-tuk
Jam 12 siang, kami meninggalkan Hotel si Dian dan melanjutkan perjalanan kami. Ditengah jalan, kami melihat penjual Padthai yang sedang ramai oleh turis-turis asing. Padthai adalah salah satu makanan khas dari Thailand, hampir mirip lah dengan kwetiauw. Kami meluangkan waktu untuk mencoba makanan ini terlebih dahulu. Harganya lumayan murah yaitu 30 Baht untuk seporsinya.

Padthai
Setelah selesei makan, kami menyewa tuk-tuk untuk pergi ke Grand Palace. Kami diturunkan oleh sopir tuk-tuk di depan lokasi Wat Pho, dengan harapan kami bisa masuk Grand Palace melalui pintu belakang atau pintu samping. Dan ternyata pintu yang dibuka hanyalah pintu depan, sehingga kami harus jalan berpanas-panasan untuk menuju ke tempat itu. Udara di Bangkok waktu itu sangatlah panas. Hampir sama dengan panasnya Surabaya. 

Tiket masuk Grand Palace lumayan mahal. Kami harus bayar 500 Baht untuk mengelilingi areal Grand Palace. Tapi kami tidak akan rugi. Harga yang mahal tersebut sebanding dengan apa yang kami dapatkan. Kami bisa melihat bangunan-bangunan yang begitu megah disana. Bangunan yang hampir semuanya berlapis emas.



Sambil mengelilingi tempat itu, kami tidak melupakan satu hal. Ritual yang pasti kami lakukan disetiap tempat, yaitu berselfie ria. Hehehe.. Setelah puas berfoto-foto di Grand Palace, tempat wisata yang akan kami kunjungi berikutnya adalah Wat Pho. Lokasi dimana Budha tidur berada. Wat Pho terletak tepat dibelakang komplek Grand Palace. Sehingga kami hanya perlu berjalan kaki untuk menuju tempat tersebut.



Me in Grand Palace

Selfie in Grand Palace


With them

Sesampainya di pintu gerbang Wat Pho, kami beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan untuk mengelilingi tempat ini. Kami begitu lelah karena cuaca di hari itu begitu panas sehingga membuat kami cepat dehidrasi. Tiket Wat Pho yaitu 100 Baht, sedikit lebih murah dibandingkan dengan Grand Palace. Tiket Wat Pho juga bisa ditukarkan dengan sebotol air minum, ya lumayanlah untuk mengurangi dehidrasi ketika keliling komplek Wat Pho. Di Wat Pho sendiri, selain Budha tidur kita juga bisa melihat bangunan-bangunan khas dari Thailand.
With Sleeping Budhist
In Wat Pho's Complex
Tak terasa jam tanganpun menunjukkan pukul 5 sore. Saya dan teman-teman bergegas meninggalkan komplek Wat Pho dan melanjutkan perjalan ke MBK. MBK adalah sebuah mall dimana disana kita bisa membeli beberapa souvenir seperti baju, gantungan kunci, tas, dll. Kami menunggu bis di halte yang sama dengan halte dimana kami akan pergi ke Asiatique sebelumnya. Tidak beberapa lama, kami mendapatkan bis untuk ke MBK. Namun ditengah-tengan perjalanan, bis tersebut berhenti di sebuah halte dan berhenti disitu sangat lama. Yahh sama persislah dengan bis-bis yang ada di Indonesia, nge-tem dulu sambil nyari penumpang.  

Setibanya di MBK, kami makan malam terlebih dahulu. Kali ini kami tidak mau makan makanan India lagi. Akhirnya kami menemukan KFC dan memutuskan untuk makan malam disana. KFC di Thailand sangatlah berbeda dengan KFC yang ada di Indonesia. Menu-menu yang ditawarkanpun sangatlah berbeda. Menurut saya, masih enakan KFC yang ada di Indonesia. Mungkin lidah saya sudah terbiasa dengan makanan di Indonesia. 


KFC Menu
Selesei makan malam, rombonganpun dibagi menjadi 2. Dian dan Rahmah pergi sendiri untuk mencari kebutuhan cewek. Sedangkan saya, Anwar dan Sigit pergi mencari oleh-oleh untuk saudara dan teman-teman di kantor. Waktu berbelanja malam itu tidak begitu lama, karena beberapa toko sudah menutup tempatnya. Mungkin karena kami datang terlalu malam. Saya, Sigit dan Anwar bertemu lagi dengan Rahmah dan Dian ditempat yang telah kami tentukan. Kami menyewa tuk-tuk untuk kembali ke Khasan Road. Setelah sampai di Khaosan Road, saya menyempatkan untuk hunting oleh-oleh lagi.  Saya mendapatkan kaos untuk saya dan juga adik. Puas berkeliling di Khaosan Road, Saya dan Anwar kembali ke hotel. Rombongan Dianpun ikut dengan kami untuk melihat hotel yang kami tinggali. Karena mereka berniat untuk bermalam di Bangkok lagi setelah berkunjung ke Pattaya. Malam itu adalah malam terakhir untuk saya dan Anwar travelling bersama rombongan Dian. Karena hari berikutnya kami mempunyai ittenari masing-masing. Dian, Rahmah dan Sigit pergi ke Khao Yai. Sedangkan saya dan Anwar akan melanjutkan perjalanan ke Krabi. 


Total Hari Kedua :

  1. Sarapan 40 Baht
  2. Beli Aqua di Sevel 7 Baht
  3. Beli Wafer di Sevel 10 Baht
  4. Tuk-tuk National Museum ke Heiha + Heiha ke Khaosan Road 20 Baht
  5. Padthai 30 Baht
  6. Tuk-tuk Khaosan Road ke Grand Palace 10 Baht
  7. Tiket Grand Palace 500 Baht
  8. Tiket Wat Pho 100 Baht
  9. Jajan gorengan di Wat Pho 20 Baht
  10. Beli oleh-oleh di MBK 380 Baht
  11. Makan di KFC 65 Baht
  12. Tuk-tuk MBK ke Khaosan Road 25 Baht
  13. Beli oleh-oleh di Khasoan Road 250 Baht
       Total : 1507 Baht x 370 = Rp 557.590,00 



Chapter 1 (Part4) : Bertemu Tom Cruise di Bangkok






 
 


  

3 comments: