Chapter 15 : Berwisata gratis di Macau

9:45 AM Backpackertambun 2 Comments


Rombongan Trip ke Macau
Macau, Kota yang dikenal sebagai Las Vegasnya Asia ini terletak tidak jauh dari Kota Hongkong. Para traveler bisa mencapainya dengan turbojet selama 45 menit. Perekonomian Macau sangat bergantung pada kegiatan perjudian yang merupakan salah satu daya tarik wisatanya. Para traveler dari Indonesia dapat mengunjungi Macau tanpa menggunakan visa, sama seperti Hongkong. Banyak bangunan-bangunan bergaya Eropa yang bisa kita lihat di Kota ini. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan pemerintahan Portugis pernah menduduki kota ini selama lebih dari 400 tahun. Sehingga masih banyak penanda jalan yang ditulis dengan Bahasa Mandarin dan Portugis. Namun ternyata, tidak banyak warga lokal yang bisa berbicara Bahasa Portugis. Mereka tetap menggunakan Bahasa Mandarin atau Kanton untuk kesehariannya. 

Saya berkesempatan mengunjungi Macau pada akhir tahun 2015 bersama dengan teman-teman kantor. Waktu itu saya mendapatkan tiket promo Kuala Lumpur - Macau PP seharga 900ribu rupiah. Tentunya dari Air Asia, maskapainya para traveler berbudget rendah. Apa saja wisata gratis yang bisa kita temui di Macau? Informasinya sebagai berikut :

1. Shuttle Bus gratis dari Hotel
Ketika berada di Macau, para traveler bisa memanfaatkan shuttle bus gratis yang disediakan oleh pihak hotel. Selain gratis, shuttle bus ini juga menyediakan fasilitas wifii selama perjalanan. Hampir semua hotel-hotel besar menyediakan fasilitas ini. Tentunya, fungsi utama shuttle bus ini untuk menarik para wisatawan agar mengunjungi casino-casino yang telah disediakan oleh pihak hotel. Jadi, kita tinggal mencari Hotel mana yang berdekatan dengan tempat wisata yang akan kita tuju. Kita turun di Hotel tersebut dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dengan cara ini, kita akan menghemat ongkos transportasi.

Bus ke Venetian Hotel (Pic from : Tripadvisor)
Bus ke Wynn Hotel (Pic from : Tripadvisor)
2. Ruin of St. Paul
Ruin of St. Paul merupakan salah satu icon wisata di Macau. UNESCO telah menetapkan gereja ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 2005. Untuk mencapai kesana, sobat traveller bisa menggunakan taxi atau shuttle bus seperti yang saya dan teman-teman lakukan.  Kami menaiki shuttle bus dari bandara Macau dan berhenti di Grand Emperor Hotel (hotel terdekat dengan gereja yang menyediakan shuttle bus dari/ke bandara). Dari sini kami melanjutkan berjalan kaki sejauh 500 meter menuju Largo do Senado atau yang lebih dikenal dengan Senado Square. Tempat ini merupakan tempat wisata lain yang terletak dekat dengan Ruin of St. Paul. Sobat traveller bisa berhenti terlebih dahulu disini untuk sekedar istirahat maupun foto-foto. Atau jika ingin langsung ke Ruin of St. Paul, kalian tinggal mengikuti arah panah petunjuk jalan. Kalian akan dibawa menyusuri area pertokoan yang menjual berbagai macam makanan dan souvenir. Cukup rumit untuk menemukan gereja katedral ini. Jadi sobat traveller harus cermat melihat petunjuk arah jalan agar tidak tersesat.

Jalan menuju Ruin of St.Paul
Pertama kali melihat Ruin of St.Paul, saya tidak menyangka kalau gereja ini terletak disekitar pertokoan yang sangat ramai. Di kanan kirinyapun, sobat traveller akan melihat bangunan-bangunan berlantai 5-6 seperti yang ada di Hongkong. Keunikan pada gereja ini terletak pada bangunan gereja yang hanya tersisa sisi dinding bagian depan. Hal ini dikarenakan gereja mengalami kebakaran pada tahun 1595 dan dibangun kembali pada tahun 1601. Namun terjadi lagi kebakaran kedua pada tahun 1835 yang akhirnya menyisakan sisi dinding bagian depan saja.

Ruin of St.Paul

Patung di depan gereja
Dengan latar belakang pertokoan didepan gereja
3. Cartorio da Se dan Se Catedral da Navitidade de Nossa Senhora
Lumayan sulit untuk mengeja nama-nama bangunan ini. Kami tidak sengaja menemukan kedua tempat ini ketika perjalanan pulang dari Ruin of St.Paul. Kedua bangunan ini terletak berdekatan. Cartorio da Se merupakan bangunan bergaya Eropa dengan corak warna kuning. Disampingnya terdapat monumen salib dengan tulisan INRI. Sedangkan disisi depan, terdapat bangunan Se Catedral da Navitidade de Nossa Senhora yang merupakan sebuah gereja untuk umat khatolik. Area kedua bangunan ini sangat cocok untuk tempat berfoto-foto. Jadi sobat traveller yang suka narsis atau hobby fotografi, kalian wajib mengunjungi tempat ini.

Dessy with Monumen INRI
Jalanan di sekitar Cartorio da Se dan Se Catedral da Navitidade de Nossa Senhora
Masih di area yang sama
Selfie di Jalanan
Me at Cartorio da Se
Deddy read the map
Para backpacker lagi nggembel di area Cartario Da Se
4. Macau Fisherman Wharf
Macau Fisherman Wharf merupakan taman hiburan pertama dan terbesar yang ada di Macau. Lokasinya tidak jauh dari Macau Maritime Terminal. Tempat ini dibangun dengan konsep tema-tema tertentu seperti Italia, Spanyol, Amsterdam, Cape Town dan beberapa tema lainnya. Dan tentu saja tempat ini tidak melewatkan ciri khas utama dari Macau yaitu dibangunnya arena judi bernama Babylon Casino. Namun sayangnya saya tidak terlalu lama mengeksplorasi tempat ini, karena harus buru-buru ke bandara untuk mengejar penerbangan pulang.

With miniatur Coloseum 
Di dalam Macau Fisherman Wharf
Gerbang Macau Fisherman Wharf
at China district
Team Macau
5. Venetian Hotel
Tentunya saya dan teman-teman tidak menginap di Venetian Hotel. Kami mengunjungi hotel ini  karena ingin melihat kemewahan dan kemegahan interior bangunan serta berfoto di little venice yang terletak didalam hotel. Dengan PeDenya kami memasuki Hotel dengan backpack masih menempel di punggung. Sangat berbeda dengan pengunjung yang lain.

Masih menggendong backpack 
Memasuki lobby, kami disambut oleh patung singa yang menjadi landmark dari Venetian Hotel. Langit-langit hotel dihiasi dengan ornamen yang sangat indah, benar-benar seperti hotel-hotel di Eropa (Padahal belum pernah ke Eropa, hehehe). Sorotan lampu kuningpun memberi kesan mewah. Tidak salah jika hotel ini menjadi salah satu hotel termahal di Macau.

Landmark Venetian Hotel
Selfie di lorong Hotel
Kami langsung menuju Little Venice untuk melihat kanal buatan dan juga gondola seperti di Negeri aslinya. Untuk sobat traveller yang ingin menaiki gondola, kalian bisa membeli tiket seharga 125 MOP untuk dewasa dan 100 MOP untuk anak-anak. Gondola akan menyusuri kanal buatan selama 20 menit. Selama perjalanan itulah sang pengemudi akan menyanyikan lagu seriosa. Jika budget sobat traveller tidak cukup untuk menaiki gondola, kalian bisa berfoto dengan latar belakang kanal dan gondola seperti yang saya dan teman-teman lakukan.

Little Venice
Little Venice
Team Macau
Ada satu kejadian yang membuat saya dan teman-teman terngiang akan Little Venice, yaitu ketika salah satu pengemudi gondola mendekati teman saya dan tiba-tiba menyanyikan lagu Indonesia. Pengemudi itu sangat fasih melantunkan lagu tersebut. Kami terkejut mendengar dia menyanyikan lagu Indonesia. Padahal kami tidak bicara sama sekali dengan pengemudi gondola tersebut. Mungkin dikarenakan teman saya memakai hijab, jadi dia beranggapan kalau kami berasal dari Indonesia yang merupakan Negara mayoritas muslim.

Pengemudi Gondola yang menyanyikan lagu Indonesia
Didepan Venetian Hotel
So, tempat-tempat dan fasilitas gratis yang telah saya rekomendasikan bisa sobat traveller masukkan kedalam itinerary kalian ketika travelling ke Macau. Dan jika sobat traveller bertanya dimana kami menginap, kami menginap di Bandara pada waktu itu. (FYI, hotel di Macau ratenya diatas 600ribu permalam. Jadi untuk kantong backpacker seperti kami, lebih baik tidur di bandara daripada mengeluarkan budget sebesar itu) .

Happy Backpacking!! -Arie Budi-




.
















2 comments:

Chapter 14 : Menikmati Loloh Cemcem di Desa Penglipuran, Bali

2:37 AM Backpackertambun 1 Comments


Me at Desa Penglipuran
Desa penglipuran merupakan desa wisata di Bali yang masih menjaga keutuhan adat dan budayanya. Penglipuran berasal dari kata Pengeling Pura yang memiliki arti tempat suci yang ditujukan untuk mengenang para leluhur. Untuk masuk ke area Desa Penglipuran, para wisatawan diharuskan membayar tiket masuk seharga 15ribu rupiah. Kendaraan tidak diperbolehkan untuk memasuki area desa. Sehingga para wisawatawan harus berjalan kaki untuk mengelilingi desa ini.

Salah satu warga Desa Penglipuran
Memasuki area desa, kita akan melihat tata letak bangunan rumah yang berjejer dan presisi, halaman rumah warga yang bersih, serta suasana hijau dan udara sejuk tanpa polusi. Pantas saja desa ini masuk dalam salah satu desa terbersih di dunia. Di dalam Desa Penglipuran  juga terdapat pura yang bernama Pura Penataran. Pura ini digunakan sebagai pusat dan tempat upacara adat desa.


Desa Penglipuran
Keluarga besar Rumah Berkah
Pura Penataran
My friend
Para warga desa disini berjualan barang-barang kerajinan serta makanan dan minuman khas Bali. Salah satunya adalah minuman Loloh Cemcem. Awalnya saya dan teman saya penasaran dengan minuman hijau yang terpampang di salah satu dagangan para warga. Kamipun bertanya-tanya tentang minuman tersebut. Minuman hijau ini ternyata adalah jamu yang terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing. Minuman ini mempunyai khasiat yang baik untuk pencernaan dan menurunkan tekanan darah. Harganyapun sangat terjangkau. Untuk satu botol Loloh Cemcem, para warga menjualnya seharga 5ribu rupiah saja. Murah kan? Soal rasa, rasanya hampir mirip dengan jus kedondong. Jadi untuk teman-teman yang lagi travelling ke Bali, jangan lupa untuk mengunjungi Desa Penglipuran dan mencoba minuman khasnya yaitu Loloh Cemcem.  

Loloh Cemcem
Brand Ambassador Loloh Cemcem


   

1 comments:

Chapter 13 : Spot Sunset di Bali

1:00 AM Backpackertambun 2 Comments


Sunset
Berkunjung ke Pulau Bali kurang afdol tanpa menikmati sunset. Banyak spot sunset yang bisa kita datangi, seperti Pantai Double Six (Seminyak) dan Echo Beach (Canggu) yang saya dan teman-teman kunjungi ketika travelling ke Bali. Berikut ulasan mengenai spot sunset di dua lokasi tersebut.

1. Pantai Double Six (Seminyak)


Pantai Double Six
Siapa sih yang tidak tahu Pantai Double Six? Pantai Double Six merupakan salah satu spot sunset yang menjadi tujuan favorit para wisatawan. Banyak wisatawan domestik maupun mancanegara yang datang ke Pantai ini. Selain memiliki pasir putih yang indah, lebarnya bibir pantai yang dimiliki membuat para pengunjung leluasa untuk melakukan aktifitas seperti jogging, bermain layang-layang, bermain bola, bermain pasir atau berjemur. Bagi pengunjung yang memiliki budget lebih, kalian bisa menikmati sunset sambil duduk santai di beach bar yang ada di sepanjang pantai. Warna warni payung dan kursi santai yang ada di beach bar adalah salah satu daya tarik tersendiri untuk menggaet para pengunjung. Kalian juga bisa menikmati alunan live musik.

Sunset (2)
Enjoying Sunset
Live Music at Pantai Double Six
At Beach Bar
2. Echo Beach (Canggu)


Echo Beach (Canggu)
Pantai Batu Mejan atau yang sering disebut Echo Beach adalah salah satu tempat surfing paling baru di Bali. Pantai ini terletak di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Pantai berpasir hitam ini menjadi terkenal karena karangnya yang indah, pemandangan laut, suasana matahari terbenam serta pilihan café lezat yang ada di sepanjang pantai. Harga makanan dan minuman yang ada di Eco Beach ini lebih murah dibanding dengan Pantai Double Six. Bagi wisatawan yang lebih suka menikmati sunset dengan suasana yang tenang, sunyi dan sepi, maka Echo Beach menjadi pilihan yang sangat tepat. Disini kita juga bisa menikmati sunset sambil melihat aksi para peselancar.   

Sunset (3)
Enjoying Sunset (2)
Enjoying Sunset (3)
Enjoying Sunset (4)




2 comments:

Chapter 11 (Part 2) : Piknik ke Ancol bareng Detik Travel

11:35 PM Backpackertambun 3 Comments


d'travelers goes to Allianz Ecopark
Pikinik hari kedua dimulai dengan sarapan di Eco Market. Disini d'traveler diberi voucher makan senilai 50ribu. Jadi setiap transaksi pembelian di Eco Market, para pengunjung wajib menggunakan voucher. Kalian bisa menukar voucher di pintu masuk Eco Market. Dan apabila voucher tersebut masih sisa, kalian bisa menukarkannya kembali dengan uang.

Voucher untuk ditukar makanan
 Setelah sarapan, saya dan teman-teman d'travelers berfoto-foto di sekitar jembatan yang ada di Allianz Eco Park. Disini banyak pengunjung yang datang untuk berolah raga atau sekedar santai dengan keluarga. Suasana disini sangat nyaman. Pohon-pohon yang rindang dan lingkungan yang bersih membuat para pengunjung betah berkunjung di Allianz Ecopark.

d'travelers (1)
d'travelers (2)
Dari Allianz Ecopark, d'travelers dibawa menuju pasar seni yang letaknya tepat disebrang jalan. Pasar ini merupakan tonggak sejarah Ancol. Didirikan pada awal tahun 1977 oleh Gubernur Ali Sadikin, kesan angker yang melekat pada pasar ini sekarang telah berubah. Banyak karya-karya para seniman yang bisa kita lihat disini. Event-eventpun sering diadakan tiap bulannya.

Seorang seniman yang lagi bersantai
Salah satu lukisan karya seniman di Pasar Seni
Agenda di Pasar Seni awalnya adalah menonton pertunjukan pencak silat oleh komunitas Betawi. Namun karena acaranya ngaret, kamipun berpindah ke destinasi berikutnya yaitu Learning Farm. Learning Farm merupakan tempat yang cocok untuk anak-anak. Disini mereka akan diperkenalkan bagaimana cara bercocok tanam, membajak sawah, mengenal tanaman dan buah-buahan, memberi makan hewan ternak, membuat biogas dan melakukan aktivitas outbond. Cukup membayar 50ribu rupiah, Anak-Anak akan mendapat banyak pengetahuan.

Pintu Masuk Learning Farm
Kebun Buah

Bahan Baku BioGas

Bercocok Tanam
Belajar tentang tanaman
Bercengkerama dengan kelinci
Memberi makan rusa
Dari Learning Farm, d'travelers berpindah menuju Fauna Land yang letaknya masih di kawasan Allianz Ecopark. Fauna Land mempunyai icon yaitu "Dingiso". Hewan ini merupakan hewan endemik berjenis kanguru pohon yang berasal dari Papua.

Fauna Land
Dingiso
Banyak hewan-hewan yang bisa kita lihat di Fauna Land. Salah satunya yaitu singa putih yang dibawa langsung dari Africa. Singa ini bernama Miya. Para pengunjung bisa memberi makan Miya dengan daging yang telah disediakan oleh penjaga. Tentunya kalian dikenakan biaya lagi yaa untuk memberi makan Miya. Gag mahal kok, cuma 15ribu saja.

Singa dari Africa
Kuda 
Kudo Poni
Kanguru Putih
Kakak Tua
Pulau si Amang
D'travelers juga diajak menonton aksi para burung seperti yang ada di Taman Safari. Untuk Bird Show, para pengunjung bisa menontonnya pada jam 11 dan 15.30 (weekday) atau jam 10.30 dan 15.30 (weekend). Pertunjukan berlangsung selama setengah jam. Para pengunjung juga bisa ikut berpartisipasi dalam acara. Tentunya pertunjukan burung-burung ini sangat sayang untuk dilewatkan.

Jalan menuju tempat pertunjukan burung
Bird Show (1)
Pengunjung yang berpartisipasi dalam pertunjukan
Pengunjung yang berpartisipasi dalam pertunjukan (2)
di kursi penonton
Salah satu d'travelers yang berfoto dengan burung
Puas melihat hewan-hewan di Fauna Land, d'travelers melanjutkan perjalanan menuju Ocean Dream Samudra. Disini kami diajak menonton cinema 4D, pertunjukan singa laut dan pertunjukan putri duyung. Namun ternyata kami datang telat, pertunjukan putri duyung dan singa laut telah usai. Kami akhirnya diajak berkunjung ke kandang singa laut oleh pihak Ocean Dream.

di dalam kandang singa laut (1)
Singa Laut
Dari Ocean Dream, d'travelers berpindah menuju destinasi terakhir yaitu Atlantis. Kami diberi waktu satu setengah jam untuk bermain air. Saya memutuskan untuk beristirahat saja, karena badan sudah sangat lelah dengan aktivitas seharian.

Acara piknik ke Ancol bareng Detik Travel ditutup dengan berfoto di Atlantis. Saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam acara ini. Semoga saya bisa bergabung di acara-acara detik travel berikutnya. 

Chapter 11 (Part 1) : Piknik ke Ancol bareng Detik Travel

  




3 comments: