Chapter 1 (Part 2) : Sawasdee Krab Bangkok
10 Maret 2014,
Waktu
yang dinanti-nantipun tiba. Thailand? Yes, saya akan menginjakkan kaki ke
Negara itu. Malam sebelumnya, teman saya sudah pesan taxi untuk berangkat ke
Bandara. Jadi kami tidak perlu menunggu taxi lama2 lagi. Ow ya, saya akan
travelling ke Thailand dan Malaysia bersama dengan teman saya, Anwar. Disana
nanti saya akan bertemu dengan 3 teman saya lagi, Sigit, Dian dan Rahmah.
Mereka pergi ke Bangkok dengan maskapai yang berbeda. Tujuan mereka juga gag
sama seperti saya. Mereka akan stay di Bangkok selama 2 hari dan melanjutkan
perjalanan ke Khao Yai dan Pattaya. Tapi kami sudah janjian untuk jalan2 bareng
waktu di Bangkok.
Jam
setengah tujuh pagi, saya sudah sampai di Terminal 3 Soetta. Cuaca hari itu gag
terlalu bagus. Gerimis dan mendung. Tapi Alhamdulillah penerbangan saya gag
delay. Tepat jam 8.40 pesawat saya meninggalkan Soetta. Perjalanan dari Jakarta
ke Bangkok akan memakan waktu kurang lebih 3 setengah jam. Seperti biasa
setelah pesawat take off, pramugari ngasih arrival card buat kami tunjukkann ke
petugas imigrasi Thailand nanti.
Tiga setengah
jam adalah perjalanan yang bikin saya boring. Apalagi saya naik pesawat LCC,
pesawat dengan harga murah tanpa adanya hiburan layaknya kami naik G*ruda. Ya
mungkin kami cuma bisa dengerin mp3 di hp, tidur dan foto2.
Sampai di Suvarnabhumi International Airport, pertama kali
yang saya lakukan adalah nyalain HP dan wifii. Setelah bisa connect internet,
update status dulu lah di Path. Hehehe. . .
Setelah kelar dengan urusan imigrasi, saya dan Anwar langsung mencari
Information Center untuk mengambil peta wilayah Bangkok. Disana saya diberi tau
bagaimana cara untuk bisa sampai ke Khaosan Road, tempat dimana saya akan
menginap nantinya. Untuk sampai ke Khaosan Road, saya harus ke Phaya Thai
terlebih dahulu dengan menggunakan Airport Rail Link, setelah itu
melanjutkannya dengan taxi. Harga tiket kereta dari Suvarnabhumi ke Phaya Thai
adalah 90 Baht. Sebelumnya saya sempat membeli kartu perdana Thailand yang
nantinya akan saya gunakan untuk komunikasi dengan 3 teman saya. Harganya
lumayan mahal juga, 299 Baht.
My Passpor and Arrival Card |
Pemandangan di luar Pesawat |
Koin untuk naik Airport Rail Link |
Happy Tourist Sim Card |
Setelah
sampai di Phaya Thai Station, saya dan Anwar mencari taxi untuk ke Khaosan
Road. Disana saya bertemu dengan 2 bule dari Swiss. Dan ternyata tujuan mereka
sama. Sayapun mengajak mereka untuk sharing taxi. Harga sewa taxi 200 Baht,
dibagi dengan 4 orang jadi perorang cuma bayar 50 Baht. Lumayanlah bisa
menghemat pengeluaran selama perjalanan. Jarak Phaya Thai ke Khaosan ternyata
lumayan jauh. Sesampainya disitupun, saya masih mencari-cari hotel saya. Sempet
bingung juga karena kebanyakan masyarakat Thailand tidak bisa berbahasa
Inggris. Setelah berputar-putar lumayan lama, si Anwar melihat tulisan Amazing
House, hotel yang akan kami tinggali selama 2 hari di Bangkok.
Amazing House |
My Room |
Saya memesan hotel ini melalui Booking.com. Disini kami tidak
perlu bayar DP terlebih dahulu. Kami langsung bayar penuh ketika kami sampai di
lokasi. Harga sewa 2 malam untuk perorangnya adalah 300 Baht. Harga yang sangat
murah menurut saya. Karna disini saya mendapatkan fasilitas wifii selama 24 jam
yang bisa saya gunakan juga di kamar. Dan menurut saya, tempat ini sangat cocok
untuk kami para traveler yang ingin menghemat budget travelling.
Sampai
dikamar, saya langsung mengubungi 3 teman saya yang sudah sampai di Bangkok
terlebih dahulu. Kami janjian untuk bertemu di Wat Arun. Saya dan Anwarpun
bersiap-siap untuk pergi kesana. Dengan acuan peta, kami mencoba untuk mencapai
Wat Arun dengan berjalan kaki. Tapi ternyata kami bingung. Saya kemudian
bertanya kepada seorang petugas. Dia memberhentikan sebuah tuk-tuk. Dia
berbicara kepada sopir tuk-tuk itu dengan bahasa Thailand. Dia menyuruh sopir
itu untuk mengantarkan saya ke Pier menuju Wat Arun. Petugas itu berkata kalau
saya hanya perlu membayar 20 Baht. Kamipun menaiki tuk-tuk itu. Tapi ternyata
sang sopir berusaha untuk membohongi kami. Kami diturunkan disuatu dermaga
sepi. Disitu ada seorang bapak-bapak yang menawarkan kami untuk sewa perahunya
dengan harga 2000Baht perorang. Dia berkata kalau kami akan diajak
berputar-putar ke floating market dan beberapa objek wisata lainnya. Sayapun
menolak. Saya sadar kalau mereka mencoba untuk menipu kami. Kamipun bergegas
meninggalkan mereka dan mencari Pier untuk menuju Wat Arun. Saya mencoba untuk
bertanya kepada seorang bule, dia memberi tahu kami dimana lokasi Pier
sesungguhnya. Sesampai di dermaga sesungguhnya, saya sedikit kaget ternyata
harga sekali menyebrang ke wat arun itu sangatlah murah, cuma 3 Baht. Ada
sedikit pelajaran untuk hari pertama saya di Bangkok.
Harga tiket masuk ke Wat Arun adalah 50 Baht. Saya dan Anwar
mencoba mencari ketiga teman saya. Tapi ternyata tidak ketemu-ketemu. Akhirnya kami
sempatkan untuk berfoto-foto terlebih dahulu di area tersebut. Tidak beberapa
lama, saya melihat mereka lagi membeli minum di salah satu toko. Kamipun
menghampiri mereka. Senang akhirnya kami bisa berkumpul untuk liburan
bersama-sama.
Me in Wat Arun |
Power Ranger goes to Bangkok |
Setelah puas menikmati Wat Arun, tujuan kami selanjutnya
adalah Asiatique. Kami berjalan ke sebuah halte untuk menunggu bus yang akan
membawa kami ke tempat itu. Sambil menunggu datangnya bus, kami sempatkan
membeli beberapa gorengan untuk mengganjal perut. Karena kami belum makan sejak
kami tiba di Bangkok.
Aneka macam gorengan |
Jajanan yang saya dan teman-teman beli |
Perjalanan dari Wat Arun ke Asiatique sangatlah lama. Satu
jam lebih kami berada di bus. Dan sampai disana, kami langsung mencari tempat
makan. Agak sulit juga untuk mencari makanan halal disana. Karena banyak
restoran yang menjual pork. Akhirnya kami memilih untuk makan di restoran
india. Tak disangka, harga makanan disana begitu mahal. Untuk satu porsi nasi
goreng vegan seharga 200 Baht, saya rasa itu sangat berlebihan. Tapi gimana
lagi, daripada kami makan di tempat yang tidak halal. Setelah kami mengisi
perut, kami mencari tempat untuk berfoto. Kamipun berselfie ria dengan latar
belakang tulisan Asiatique. Hahaha..
Tempat saya dan teman-teman makan |
Selfie in Asiatique |
Di Asiatique kami tidak membeli apa-apa, karena semuanya
disini serba mahal. Melihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Kamipun bergegas untuk meninggalkan tempat ini, takut kalo kehabisan bus. Tidak
beberapa lama menunggu di halte, kami mendapatkan bus untuk pulang. Satu
persatu dari kamipun terlelap dalam perjalanan itu. Sampai-sampai kami tidak
tau kalau kami harus turun. Sehingga kami harus berjalan lebih lama lagi untuk
ke Khaosan Road.
Malam itu kami sempatkan untuk berjalan-jalan mengelilingi
Khaosan Road, tempat dimana para backpacker berkumpul. Disana sangat ramai.
Banyak orang menjual jajanan dan pakaian. Begitu juga cafe2 yang bertebaran
dipinggir jalan. Beberapa teman saya mencoba untuk membeli beberapa extreme
food. Salah satunya si Anwar yang membeli kalajengking seharga 50 Baht. Sewaktu
di Indonesia, saya sudah berjanji untuk mencoba makanan-makanan itu. Tapi
ternyata sesampainya disana, saya merinding melihat serangga-serangga itu.
Sayapun hanya mencoba beberapa serangga yang dibeli oleh Dian. Disitu hanya si Rahmah
yang tidak mau mencoba makan serangga. Acara memakan serangga itu adalah akhir
perjalanan saya di Bangkok untuk hari pertama. Hari berikutnya, kami akan
mengunjungi Grand Palace, Wa Pho dan MBK.
Total Pengeluaran Hari ke-1 :
1. Airport Rail Link 90 Baht
2. SIM Card 150 Baht (Sharing berdua sama teman)
3. Share Taxi ke Khaosan Road 50 Baht
4. Bayar hotel 2 malam di Amazing House 300 Baht
5. Naik tuk-tuk ke Pier 10 Baht (Sharing berdua sama teman)
6. Naik kapal ke Wat Arun PP 6 Baht
7. Tiket Wat Arun 50 Baht
8. Beli Aqua di Wat Arun 20 Baht
9. Jajan Gorengan 20 Baht
10. Bus Wat Arun ke Asiatique 8 Baht
11. Makan malam di Indian Resto 200 Baht
12. Mango sticky rice di Khaosan Road 30 Baht
13. Beli Aqua di Sevel 14 Baht
Total : 948 Baht x 370 = Rp 350.760,00
austine88
ReplyDeletelink austine88
link alternatif austine88
Bandar online slot dan togel